Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Budidaya Kelapa Wulung untuk Potensi Bisnis yang Menjanjikan dan Ketahui Manfaat Kesehatannya

 


Natulogy.com - Kelapa muda jenis Wulung atau sering disebut degan Wulung memang memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh kelapa muda biasa. Selain buahnya yang unik, kelapa Wulung juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang luar biasa.

Kandungan glukosa, protein, karbohidrat, serat, sakrosa, asam amino, dan tanin dalam kelapa Wulung telah lama dipercaya ampuh menyembuhkan berbagai penyakit seperti baik untuk pencernaan, baik untuk penderita diabetes, mengatasi sakit kepala, mencegah dehidrasi, dan masih banyak lagi.

Namun, kelangkaan buah di pasaran membuat harga kelapa Wulung cukup tinggi, mencapai Rp25.000 per butirnya jika dibandingkan dengan harga kelapa muda biasa yang hanya sekitar Rp10.000.

Oleh karena itu, budidaya kelapa Wulung dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Berikut adalah beberapa tips sukses budidaya kelapa Wulung :

1. Kenali Lokasi Tumbuh Ideal untuk Kelapa Wulung

Pohon kelapa Wulung dapat tumbuh dengan sempurna di daerah berketinggian kurang dari 450 mdpl. Pertumbuhan kelapa sangat dipengaruhi oleh suhu, terutama saat berbuah.

Suhu rendah tidak cocok untuk tanaman kelapa. Oleh karena itu, penyebaran tanaman kelapa terbatas pada daerah tropis.

Suhu tahun yang optimal adalah sekitar 20 derajat Celcius. Bibit kelapa Wulung juga perlu penyinaran matahari yang cukup sebagai sumber energi fotosintesis.

Pada bulan-bulan dimana jumlah penyinaran perbulan lebih tinggi dari rata-rata, jumlah produksinya biasanya akan lebih banyak.

Kelapa Wulung sebenarnya dapat tumbuh di berbagai jenis tanah seperti aluvial, laterit, vulkanis berpasir, tanah liat, atau tanah berbatu.

Namun, jenis tanah yang paling baik untuk kelapa Wulung adalah endapan aluvial. Angin juga berperan penting pada penyerbukan bunga dan transpirasi tanaman.

2. Pilih Bibit yang Berkualitas

Dalam pembibitan, dapat dilakukan dengan membeli bibit kelapa Wulung di tempat penangkaran atau tempat pembibitan yang sudah terpercaya.

Cara ini biasa dilakukan untuk menghemat waktu dan menghemat biaya. Kamu juga bisa memilih bibit kelapa Wulung dengan cara melakukan penyemaian di bit sendiri.

3. Perhatikan Hal Penting dalam Proses Penyemaian

Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam penyemaian benih kelapa Wulung antara lain persyaratan benih, syarat pohon kelapa Wulung induk adalah berumur 20 hingga 40 tahun dengan produksi yang tinggi sekitar 80 hingga 120 butir per pohon per tahun dan itu harus terus-menerus.

Memiliki batang kuat serta lurus, daun dan tangkainya dibuat dan bebas dari gangguan hama serta penyakit. Seleksi benih sesuai persyaratan, lalu istirahatkan benih selama kurang lebih satu bulan untuk penyemaian.

Gemburkan lahan penyemaian terlebih dahulu sampai dengan kedalaman mencapai 30 hingga 40 cm. Untuk proses pemeliharaan penyemaian, lakukan penyiraman 2 kali sehari memakai gembor dengan air sebanyak 6 liter per meter kubik per harinya.

Berikan pula insektisida atau fungisida selama tahap penyemaian kecambah dengan dosis rata-rata 2 cc per liter yang disemprotkan langsung pada bakal tanaman.

Zat ini tentu saja berguna untuk melindungi bibit dari kemungkinan serangan hama dan penyakit.

Selain itu, kamu pun harus mencukupi unsur nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dengan memberikan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfat, kalium, dan magnesium setiap 1 bulan sekali.

Pemberian pupuk ini dilakukan dengan membenamkannya ke dalam tanah penyemaian pada kedalaman 10 cm dan jarak 10 cm dari batang tanaman.

4. Perawatan Tanaman Kelapa Wulung

Setelah bibit tumbuh menjadi tanaman, perawatan yang baik sangatlah penting untuk memastikan hasil panen yang maksimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman kelapa Wulung antara lain:

  • Penyiraman: Tanaman kelapa Wulung membutuhkan air yang cukup, terutama pada saat musim kemarau. Penyiraman yang baik dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari dengan jumlah air sekitar 20 liter per tanaman per hari.

  • Pemupukan: Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis yang disesuaikan dengan umur tanaman dan kondisi tanah. Pupuk yang cocok untuk tanaman kelapa Wulung adalah pupuk NPK dengan kadar nitrogen, fosfor, dan kalium yang seimbang.

  • Pengendalian hama dan penyakit: Tanaman kelapa Wulung rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti kutu daun, ulat grayak, dan penyakit busuk pangkal batang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit secara teratur menggunakan bahan kimia yang aman dan efektif.

5. Panen Buah Kelapa Wulung

Buah kelapa Wulung dapat dipanen setelah tanaman berumur sekitar 4-5 tahun. Pada usia ini, tanaman sudah mulai menghasilkan buah secara teratur.

Waktu panen yang tepat adalah saat buah masih muda dan belum mengeras. Panen dilakukan dengan cara memanjat pohon atau dengan menggunakan alat bantu seperti tangga atau tiang panjat.

Setelah dipanen, buah kelapa Wulung perlu disortir dan diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan kualitasnya.

Buah yang cacat atau kurang berkualitas dapat dijual sebagai pakan ternak atau dimanfaatkan untuk produksi minyak kelapa.

Dengan mengikuti tips sukses budidaya kelapa Wulung di atas, kamu dapat memperoleh hasil panen yang melimpah dan membuka peluang bisnis yang menjanjikan.

Selain itu, budidaya kelapa Wulung juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal dan memperkuat perekonomian daerah.***

Posting Komentar untuk "Budidaya Kelapa Wulung untuk Potensi Bisnis yang Menjanjikan dan Ketahui Manfaat Kesehatannya"