Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Budidaya Jarak Pagar Bisa Jadi Pakan Ternak, Peluang Baru bagi Masyarakat dan Industri Energi Nabati

 


Natulogy.com - Indonesia sebagai negara dengan tingkat konsumsi minyak yang tinggi perlu mencari alternatif bahan bakar terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

Salah satu potensi yang dimiliki Indonesia adalah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas), yang dapat dijadikan bahan baku untuk produksi biodiesel.

Jarak pagar merupakan tanaman yang tumbuh subur di Indonesia, bahkan sudah diekspor ke luar negeri. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan menjajaki kerjasama dengan investor energi dari Jerman untuk memasak biji jarak pagar untuk memproduksi biodiesel.

Saat ini, Jerman sedang melakukan survei untuk mengetahui berapa besar kapasitas yang mampu dipasok oleh Kabupaten tersebut sebagai langkah awal.

Jarak pagar dipilih sebagai bahan baku energi nabati karena tanaman ini tidak bersaing dengan tanaman penghasil pangan dan tidak dimakan binatang karena beracun.

Selain itu, mudah beradaptasi di lingkungan dan berpotensi menjadi bisnis baru untuk masyarakat.

Ketersediaan lahan untuk pengembangan jarak pagar di Indonesia sangat sesuai, mencapai 14,2 juta hektar dengan ketersediaan saat ini sekitar 5 juta hektar.

Meski demikian, pengembangan jarak pagar masih terkendala rendahnya harga. Namun, pemerintah optimis bahwa jarak pagar akan menjadi bahan baku energi nabati yang akan menggantikan solar pada masa mendatang.

Harga biji jarak pagar di tingkat petani saat ini sekitar Rp2.000 per kg, dan untuk membuat 1 liter minyak biodiesel membutuhkan 3 kg biji jarak pagar.

Budidaya Jarak Pagar

Jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang dapat hidup lebih dari 20 tahun jika dipelihara dengan baik. Tanaman ini sanggup menghasilkan secara ekonomis pada tempat dengan curah hujan hanya 4 bulan.

Bahan tanaman dapat berasal dari stek cabang atau batang maupun benih. Jika menggunakan stek, dipilih cabang atau batang yang telah cukup berkayu. Sedangkan untuk benih, dipilih dari biji yang telah cukup tua yaitu diambil dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam.

Pembibitan dapat dilakukan di polybag atau di bedengan yang diberi naungan. Pemupukan dilakukan sesuai tingkat kesuburan tanah setempat, dan untuk pemberian pupuk organik disarankan untuk memperbaiki struktur tanah.

Perawatan jarak pagar mencakup pengairan, pemangkasan, dan pembersihan. Tanaman ini relatif tidak memiliki pengganggu pembentukan buah, dan pembentukan buah sendiri mulai pada umur 4 hingga 5 bulan.

Sementara pemanenan dapat dilakukan jika buah telah masak, dicirikan kulit buah berwarna kuning dan kemudian mulai mengering.

Produksi Maksimum Jarak Pagar

Produksi maksimum jarak pagar baru tercapai pada usia tanam 6 tahun dan akan terus menghasilkan secara ekonomis hingga usia 20 tahun. Cara pemanenannya yaitu dengan memetik buah yang telah masak dengan tangan atau gunting.

Produktivitas per pohon jarak pagar berkisar antara 3,5 hingga 4,5 kg biji per tahun dengan tingkat populasi tanaman antara 2.500 hingga 3.300 pohon per hektar.

Dapat menghasilkan 10 ton buah per tahunnya dengan rendemen rata-rata minyak sebesar 35%, maka setiap hektar lahan dapat diperoleh 2,5 hingga 5 ton minyak per tahunnya.

Pemanfaatan Minyak Jarak Pagar

Sebagai bahan baku untuk produksi biodiesel, minyak jarak pagar perlu diproses dengan metilasi terlebih dahulu sebagaimana minyak nabati lain. Selanjutnya ia dapat digunakan tersendiri atau yang lebih umum dicampurkan dengan minyak diesel dari sumber mineral dengan komposisi 30:70atau 20:80.

Penggunaan biodiesel dari jarak pagar memiliki beberapa keuntungan, yaitu dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, tidak beracun, dan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Selain itu, penggunaan biodiesel dari jarak pagar juga dapat mendukung program pengembangan energi terbarukan dan mengurangi impor bahan bakar fosil.

Selain untuk produksi biodiesel, minyak jarak pagar juga dapat dimanfaatkan untuk produksi sabun, bahan bakar untuk lampu minyak, dan bahan bakar untuk generator listrik.

Selain itu, biji jarak pagar juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan protein dan lemak yang tinggi.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pengembangan jarak pagar sebagai bahan baku energi nabati tidak boleh mengganggu produksi pangan dan lingkungan.

Pemerintah dan masyarakat perlu memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam pengembangan jarak pagar sebagai bahan baku energi nabati.***

Posting Komentar untuk "Budidaya Jarak Pagar Bisa Jadi Pakan Ternak, Peluang Baru bagi Masyarakat dan Industri Energi Nabati"